Thursday, September 8, 2016

Sejarah PSSI

Logo sepak bola Indonesia, PSSI, gambar pssi
Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia 

PSSI adalah singkatan dari Persatuan Sepakbola seluruh Indonesia. PSSI merupakan salah satu organisasi olahraga yang dilahirkan saat penjajahan Belanda di Indonesia. Tepatnya berdiri pada tanggal 19 April 1930 di Yogyakarta. Baik disadari atau tidak PSSI masih terkait dengan kegiatan politik untuk menentang penjajahan. Para politisi bangsa yang baik secara langsung maupun tidak langsung menyemai benih - benih nasionalisme di dada pemuda-pemuda Indonesia lewat media olahraga sepak bola.

Mulanya PSSI didirikan oleh seorang insinyur sipil bernama Soeratin Sosrosoegondo. Beliau adalah lulusan dari Sekolah Teknik Tinggi di Heckelenburg di Jerman tahun 1927. Beliau kembali ke tanah air pada tahun 1928. Ketika kembali ke tanah air Soeratin bekerja pada sebuah perusahaan bangunan Belanda "Sizten en Lausada" yang berpusat di Yogyakarta. Di perusahaan itu ia merupakan satu - satunya orang Indonesia yang duduk dalam jajaran petinggi perusahaan konstruksi yang besar itu.Namun ia mundur dari perusahaan itu karena jiwa nasionalisnya yang tinggi Soeratin.

Setelah berhenti dari "Sizten en Lausada", beliau lebih banyak terjun di bidang pergerakan, dan sebagai seorang pemuda yang gemar bermain sepakbola, Soeratin menyadari sepenuhnya untuk dapat mengimplementasikan apa yang sudah diputuskan dalam pertemuan para pemuda Indonesia 28 Oktober 1928 (Sumpah Pemuda). Beliau melihat sepakbola merupakan salah satu wahana terbaik untuk menyemai benih nasionalisme di kalangan pemuda dengan akhir tindakan menentang Belanda.

Demi melaksanakan cita - citanya itu, Soeratin mengadakan pertemuan pertemuan dengan para tokoh persepakbolaan di Solo, Yogyakarta dan Bandung . Pertemuan dilakukan secara kontak pribadi menghindari sergapan Polisi Belanda (PID). Kemudian diadakanlah pertemuan di hotel kecil Binnenhof di Jalan Kramat 17, Jakarta dengan Soeri, ketua VIJ (Voetbalbond Indonesische Jakarta) dan bersama dengan pengurus lainnya. Lalu dimatangkanlah gagasan perlunya dibentuk sebuah organisasi persepakbolaan kebangsaan, dan juga pematangan gagasan tersebut dilakukan dengan tokoh pergerakan nasional seperti Daslam Hadiwasito, Amir Notopratomo, A Hamid, Soekarno (bukan Bung Karno), dan lain - lain. Sementara dengan kota lainnya dilakukan kontak pribadi atau kurir seperti dengan Soediro di Magelang (Ketua Asosiasi Muda).

Pada tanggal 19 April 1930, berkumpullah wakil - wakil dari VIJ (Sjamsoedin - mahasiswa RHS); wakil Bandoengsche Indonesische Voetbal Bond (BIVB) Gatot; Persatuan Sepakbola Mataram (PSM) Yogyakarta, Daslam Hadiwasito, A.Hamid, M. Amir Notopratomo; Vortenlandsche Voetbal Bond (VVB) Solo Soekarno; Madioensche Voetbal Bond (MVB), Kartodarmoedjo; Indonesische Voetbal Bond Magelang (IVBM) E.A Mangindaan (saat itu masih menjadi siswa HKS/Sekolah Guru, juga Kapten Kesebelasan IVBM) Soerabajashe Indonesische Voetbal Bond (SIVB) diwakili Pamoedji. Dari pertemuan tersebut maka, lahirlah PSSI (Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia) nama PSSI ini diubah dalam kongres PSSI di Solo 1950 menjadi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia yang juga menetapkan Ir. Soeratin sebagai Ketua Umum PSSI.

Setelah PSSI terbentuk, Soeratin dan rekan, segera menyusun program yang pada dasarnya "menentang" berbagai kebijakan yang diambil pemerintah Belanda melalui NIVB. PSSI melahirkan "stridij program" yakni program perjuangan seperti yang dilakukan oleh partai dan organisasi massa yang telah ada. Kepada setiap bonden/perserikatan diwajibkan melakukan kompetisi internal untuk strata I dan II, selanjutnya di tingkatkan ke kejuaraan antar perserikatan yang disebut "Steden Tournooi" dimulai pada tahun 1931 di Surakarta. 

Kegiatan sepakbola kebangsaan yang digerakkan PSSI , akhirnya menggugah Susuhunan Paku Buwono X. Beliau melihat semakin banyaknya rakyat pesepakbola di jalan - jalan atau tempat - tempat dan di alun - alun, di mana Kompetisi I perserikatan diadakan. Setelah itu Paku Buwono X mulai membangun stadion Sriwedari lengkap dengan lampu penerangan, sebagai apresiasi terhadap kebangkitan "Sepakbola Kebangsaan" yang digerakkan PSSI. Stadion itu diresmikan Oktober 1933. Dengan adanya stadion Sriwedari ini kegiatan persepakbolaan semakin gencar.




Soeratin juga mendorong pembentukan badan olahraga nasional. Hal ini dilakukan agar kekuatan pribumi semakin kokoh melawan dominasi Belanda dalam bidang olahraga. Dan pada tahun 1938 berdirilah ISI (Ikatan Sport Indonesia), dan kemudian menyelenggarakan Pekan Olahraga (15-22 Oktober 1938) di Solo.

Karena kekuatan dan kesatuan PSSI yang kian lama kian bertambah akhirnya NIVB pada tahun 1936 berubah menjadi NIVU (Nederlandsh Indische Voetbal Unie) dan mulailah dirintis kerjasama dengan PSSI. Sebagai tahap awal NIVU mendatangkan tim dari Austria "Winner Sport Club " pada tahun 1936.

Pada tahun 1938 atas nama Dutch East Indies, NIVU mengirimkan timnya ke Piala Dunia 1938, namun para pemainnya bukanlah berasal dari PSSI melainkan dari NIVU walaupun terdapat 9 orang pemain pribumi / Tionghoa. Hal tersebut sebagai aksi protes Soeratin, karena beliau menginginkan adanya pertandingan antara tim NIVU dan PSSI terlebih dahulu sesuai dengan perjanjian kerjasama antara mereka, yakni perjanjian kerjasama yang disebut "Gentelemen's Agreement" yang ditandatangani oleh Soeratin (PSSI) dan Masterbroek (NIVU) pada 5 Januari 1937 di Jogyakarta. Selain itu, Soeratin juga tidak menghendaki bendera yang dipakai adalah bendera NIVU (Belanda). Dalam kongres PSSI 1938 di Solo, Soeratin membatalkan secara sepihak Perjanjian dengan NIVU tersebut.

Soeratin mengakhiri tugasnya di PSSI sejak tahun 1942, setelah sempat menjadi ketua kehormatan antara tahun 1940 - 1941, dan terpilih kembali di tahun 1942.

Setelah Belanda Kalah dalam perang Masuklah tentara Jepang ke Indonesia. Hal ini menyebabkan PSSI pasif dalam berkompetisi, karena Jepang memasukkan PSSI sebagai bagian dari Tai Iku Kai, yaitu badan keolahragaan bikinan Jepang. Lalu masuk menjadi bagian dari Gelora (1944) dan baru lepas otonom kembali dalam kongres PORI III di Yogyakarta (1949).

Setelah zaman Soeratin berlalu, kompetisi sepakbola nasional terus berkembang mesi perkembangannya ini mengalami naik turun karena kualitas pemain, kompetisi dan organisasinya. Walaupun demikian olahraga ini dapat diterima di semua lapisan masyarakat dan tetap bertahan apapun kondisinya. PSSI sebagai induk dari sepakbola nasional memang telah berusaha membina timnas dengan baik, menghabiskan dana milyaran rupiah, walaupun hasil yang diperoleh masih kurang maksimal. Hal ini disebabkan pada cara pandang yang keliru. Untuk mengangkat prestasi Timnas, tidaklah cukup hanya membina Timnas itu sendiri, melainkan juga dua sektor penting lainnya yaitu kompetisi dan organisasi, sementara tanpa disadari kompetisi nasional kita telah tertinggal.

Di era sebelum tahun 70-an, sudah banyak pemain Indonesia yang dapat bersaing di tingkat internasional salah satu contohnya adalah era Ramang dan Tan Liong Houw. Ada lagi di era Sucipto Suntoro dan terakhir era Ronny Pattinasarani.

Seiring dengan waktu, saat ini PSSI sedang memperluas jenis kompetisi dan pertandingan yang dinaunginya. Kompetisi yang diselenggarakan oleh PSSI di dalam negeri ini terdiri dari :

• Divisi utama yang diikuti oleh klub sepakbola dengan pemain yang berstatus non amatir.

• Divisi satu yang diikuti oleh klub sepakbola dengan pemain yang berstatus non amatir.

• Divisi dua yang diikuti oleh klub sepakbola dengan pemain yang berstatus non amatir.

• Divisi tiga yang diikuti oleh klub sepakbola dengan pemain yang berstatus amatir.

• Kelompok umur yang diikuti oleh klub sepakbola dengan pemain:

• Dibawah usia 15 tahun (U-15)

• Dibawah usia 17 tahun (U-170

• Dibawah Usia 19 tahun (U-19)

• Dibawah usia 23 tahun (U-23)

• Sepakbola Wanita

• Futsal.

PSSI pun mewadahi pertandingan - pertandingan yang terdiri dari pertandingan di dalam negeri yang diselenggarakan oleh pihak perkumpulan atau klub sepakbola, pengurus cabang, pengurus daerah yang dituangkan dalam kalender kegiatan tahunan PSSI sesuai dengan program yang disusun oleh PSSI. Pertandingan di dalam negeri yang diselenggarakan oleh pihak ketiga yang mendapat izin dari PSSI. Pertandingan dalam rangka Pekan Olahraga Daerah (PORDA) dan pekan Olah Raga Nasional (PON). Pertandingan - pertandingan lainnya yang mengikutsertakan peserta dari luar negeri atau atas undangan dari luar negeri dengan ijin PSSI.

Kepengurusan PSSI pun telah sampai ke pengurusan di tingkat daerah - daerah di seluruh Indonesia . Hal ini membuat Sepakbola semakin menjadi olahraga dari rakyat dan untuk rakyat.

Dalam perkembangannya PSSI telah menjadi anggota FIFA sejak tanggal 1 November 1952 pada saat congress FIFA di Helsinki. Setelah diterima menjadi anggota FIFA, selanjutnya PSSI diterima pula menjadi anggota AFC (Asian Football Confederation) tahun 1952, bahkan menjadi pelopor pula pembentukan AFF (Asean Football Federation) di zaman kepengurusan Kardono, sehingga Kardono sempat menjadi wakil presiden AFF untuk selanjutnya Ketua Kehormatan.

Lebih dari itu PSSI tahun 1953 memantapkan posisinya sebagai organisasi yang berbadan hukum dengan mendaftarkan ke Departement Kehakiman dan mendapat pengesahan melalui SKep Menkeh R.I No. J.A.5/11/6, tanggal 2 Februari 1953, tambahan berita Negara R.I tanggal 3 Maret 1953, no 18. Berarti PSSI adalah satu - satunya induk organisasi olahraga yang terdaftar dalam berita Negara sejak 8 tahun setelah Indonesia merdeka.




Sejarah Liga Sepak Bola Indonesia

Format kompetisi sepak bola Indonesia selalu berubah. Sejak tahun 1930-an pun sebenarnya pertarungan sepak bola ini sudah membentuk ratusan klub sepak bola dan berikut ini adalah sejarah Liga sepak bola di Indonesia. 

sejarah Liga Sepak Bola Indonesia, Sejarah Sepak Bola Indonesia, sepak bola indoneisa
Liga Sepak Bola Indonesia
1931-1994 Perserikatan

Pada tahun 1931, PSSI membentuk kompetisi sepak bola amatir yang dikenal dengan sebutan Perserikatan. Perlombaan ini melibatkan ratusan klub di Indonesia yang dikelola Pemerintah Daerah dan dibagi menjadi beberapa tingkatan. Juara pertama Perserikatan merupakan VIJ Jakarta yang merupakan cikal bakal Persija Jakarta. Kompetisi ini bertahan hingga musim 1993-94 yang dijuarai Persib Bandung.

1979-1994 Galatama

Format Liga Sepak Bola Utama (Galatama) merupakan kompetisi semi profesional pertama yang diadakan di Indonesia. Galatama pertama kali diperkenalkan pada tahun 1978-1979. Galatama bermain dalam 1 divisi saja kecuali pada musim 1983 dan 1990 terdiri dari 2 divisi. Galatama merupakan pioner kompetisi semi-professional dan professional di Asia selain Liga Hong Kong. 

Klub-klub yang berada di pertandingan ini berdiri sendiri dan tidak mengandalkan pendapatan daerah. Sayangnya minimnya animo penonton membuat Galatama sulit berkembang. Pamor kompetisi ini kalah dengan liga perserikatan yang mengusung fanatisme kedaerahaan. 

Juara pertama Pertarungan Galatama waktu itu adalah Warna Agung. Pertarungan ini meninggalkan sejarah pada musim 1993-1994 sejalan dengan dibentuknya Liga Indonesia yang merupakan penggabungan kompetisi Perserikatan dan Galatama.

1994-2007 Liga Indonesia

Di tahun 1994, PSSI memadukan fanatisme yang ada di perserikatan dan profesionalisme yang dimiliki Galatama. Format tersebut bernama Liga Indonesia, Harapannya tentu saja untuk meningkatkan kualitas sepak bola Indonesia. Kejuaraan ini terdiri dari empat tingkatan yakni Divisi Utama, Divisi I, II, dan III. Tim pertama yang menjuara kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia adalah Persib Bandung. Liga Indonesia beberapa kali mengalami pergantian format dan jumlah peserta.

Berikut format Liga Indonesia sejak musim 1994-1995
  • Musim 1994-1995: 34 tim, dengan pembagian dua wilayah, Barat dan Timur
  • Musim 1995-1996: 31 tim, dengan pembagian dua wilayah, Barat dan Timur
  • Musim 1996-1997: 33 tim, dengan pembagian tiga wilayah, yakni Barat, Tengah, Timur
  • Musim 1997-1998: 31 tim, dengan pembagian tiga wilayah, yakni Barat, Tengah, dan Timur. (Kejuaraan ini sempat dihentikan karena situasi politik dan ekonomi di Indonesia waktu itu tidak memungkinkan melanjutkan kompetisi)
  • Musim 1998-1999: 28 tim, dengan pembagian tiga wilayah, yakni Barat, Tengah, dan Timur. 
  • Musim 1999-2000: 28 tim, dengan pembagian dua wilayah, yakni Barat dan Timur
  • Musim 2001: 28 tim, dengan pembagian dua wilayah, yakni Barat dan Timur
  • Musim 2002: 24 tim, dengan pembagian dua wilayah, yakni Barat dan Timur
  • Musim 2003: 20 tim, Tanpa pembagian wilayah
  • Musim 2004: 18 tim, tanpa pembagian wilayah
  • Musim 2005: 28 tim, dengan pembagian dua wilayah, yakni Barat dan Timur
  • Musim 2006: 28 tim, dengan pembagian dua wilayah, yakni Barat dan Timur
  • Musim 2007-2008: 36 tim, dengan pembagian dua wilayah, yakni Barat dan Timur. Kejuaraan kali ini berjalan tidak sesuai waktu yang direncanakan. Dimulai pada 10 Februari 2007 dan berakhir 10 Februari 2008.

2008-2011 Indonesia Super League (ISL)

Pada tahun 2008, PSSI mengadakan kejuaraan dengan format Indonesia Super League (ISL) sebagai liga sepak bola profesional pertama di Indonesia. Rencananya adalah untuk menggantikan Divisi Utama sebagai kompetisi dengan kasta tertinggi. PSSI juga melakukan seleksi yang cukup ketat bagi tim-tim yang akan berpartisipasi di ISL, termasuk standar stadion, sisi finansial, dan profesionalitas dari tim tim yang akan bermain.

Namun kompetisi ISL sukses diselenggarakan hanya selama 3 tiga musim saja, yaitu musim 2008-2009, 2009-2010, dan 2010-2011. Hanya diikuti oleh 18 klub tanpa pembagian wilayah. Masalah terjadi pada musim 2008-2009 saat muncul Liga Primer Indonesia (LPI) dan tiga tim (Persema Malang, Persibo, Bojonegoro, PSM Makassar), Mereka memutuskan untuk membelot di tengah jalan. Walaupun demikian kompetisi tetap berjalan dan diikuti hanya 15 klub. Saat itu Persipura menjadi tim yang paling banyak meraih gelar pada kompetisi ini. Mutiara Hitam setidaknya dua kali mengangkat torfi juara, yakni 2008/09 dan 2010/11. Sedangkan Arema FC merebut gelar juara 2009/10. 

2011 Liga Primer Indonesia (LPI)

Pada tahun 20 11 tepatnya tanggal 8 Januari 2011, LPI diselenggarakan oleh Konsorsium PT Liga Primer Indonesia yang dimotori oleh pengusaha Arifin Panigoro. LPI memang tidak berafiliasi dengan PSSI sehingga menjadi ajang tandingan terhadap Liga Super Indonesia (ISL) yang diselenggarakan oleh PSSI.

Kompetisi ini diikuti oleh 19 klub yang mengandalkan dana bantuan dari konsorsium dan tidak tergantung pada dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).

FIFA sempat menganggap LPI sebagai breakaway league. Namun dikarenakan seringnya kisruh di tubuh PSSI dan dibentuknya Komite Normalisasi (KN) PSSI oleh FIFA, KN kemudian memutuskan untuk mengakui secara resmi LPI sebagai liga yg berjalan di bawah pengawasan PSSI. 

LPI hanya menyelesaikan putaran pertama saja. Selanjutnya, klub-klub LPI mencoba masuk ke kompetisi resmi PSSI melalui jalur merger dengan klub-klub yang selama ini telah menjadi anggota resmi PSSI.

2011 Liga Pro

Akhirnya Komite Kompetisi PSSI telah memutuskan untuk membagi liga profesional musim depan menjadi dua level. Level I dihuni oleh 32 tim yang akan dibagi dalam dua wilayah, sedangkan level II dihuni 48 tim yang dibagi 4 grup.

Menurut Ketua Komite Kompetisi, Sihar Sitorus, tim-tim yang akan bertanding di level I terdiri atas 18 klub warisan Liga Super Indonesia (ISL) plus 14 klub yang memiliki badan hukum berupa perseoran terbatas (PT).

Wednesday, September 7, 2016

Pengumuman Bakal Calon Pengurus PSSI 2016

Komite Pemilihan PSSI (KP PSSI) hari ini tanggal 7 September 2016 sudah memutuskan dan resmi mengumumkan siapa saja yang telah menyerahkan formulir pendaftaran dan kelengkapan ke Sekretariat KP PSSI di jalan Pangeran Diponegoro no. 53 Jakarta Pusat. Sekedar informasi tambahan bahwa pembukaan pendaftaran dan penyerahan formulir beserta kelengkapannya sudah dimulai dari tanggal 22 Agustus hingga 5 September 2016.

Pengumuman Calon Pengurus PSSI, Pengurus PSSI, Pengumuman Bakal Calon ketua PSSI 2016
Pengumuman Bakal Calon Pengurus PSSI 2016
Saat ini sudah ada penambahan bakal calon yang akan berlaga di pemilihan komite executive dari minggu lalu. Tercatat sudah ada 16 nama bakal calon Ketua Umum PSSI yang sebelumnya hanya ada 3 nama, kemudian 24 nama untuk calon Wakil Ketua Umum dimana sebelumnya hanya 5 nama saja dan terakhir yang mendaftarkan sebagai calon Anggota Komite Eksekutif PSSI periode 2016-2020 sebanyak 67 nama dimana sebelumnya hanya 45 nama. Data ini di informasikan dari Azwan Karim, Sekretaris KP PSSI pada saat jumpa pers.

Dari bakal calon komite executive nama tersebut belum masih valid. Menurut Ketua KP PSSI, Agum Gumelar mengatakan kalau nama tersebut masih harus di verifikasi oleh timnya. Lama proses verifikasinya mulai tanggal 6 sampai dengan 11 September 2016. Nanti di tanggal 12 September 2016 – 16 September 2016 akan ada Proses Banding bila ada nama yang tidak lolos pada saat verifikasi dan terakhir tanggal 17 September 2016 – 18 September 2016, Sidang Penentuan Hasil Banding akan digelar , barulah di tanggal 18 September 2016 Hasil Banding diumumkan .

Berikut ini nama-nama bakal calon Ketum, Waketum dan Anggota Exco PSSI pertanggal 7 September 2016:

Bakal Calon Ketua Umum: 
  1. BENHARD LIMBONG
  2. DJOHAR ARIFIN HUSIN
  3. ARIEF PUTRA WICAKSONO
  4. EDDY RUMPOKO
  5. SARMAN
  6. TONNY APRILANI
  7. EDY RAHMAYADI
  8. MOELDOKO
  9. ERWIN AKSA
  10. KURNIAWAN DWI YULIANTO
  11. EDDY SOFYAN
  12. J. ERWIANTORO
  13. JOKO DRIYONO
  14. IMAM NAHRAWI
  15. FERRY PAULUS
  16. ANDI RUKMANA KARUMPA

Bakal Calon Wakil Ketua Umum: 
  1. JUNI ARDIANTO RACHMAN
  2. HADIYANDRA
  3. YESAYAS OKTAVIANUS
  4. SIHAR PH SITORUS
  5. DODI REZA ALEX NOERDIN
  6. GATOT HARIYO SUTEJO
  7. LLANO MAHARDIKA S
  8. IWAN BUDIANTO
  9. JOKO DRIYONO
  10. HINCA IP PANDJAITAN
  11. EDI NURINDA
  12. SUBARDI
  13. MAURICE TUGUIS
  14. ERWIN DWI BUDIAWAN
  15. ANDI RUKMANA KARUMPA
  16. SARMAN
  17. ARIEF PUTRA WICAKSONO
  18. EDDY RUMPOKO
  19. TONNY APRILANI
  20. ERWIN AKSA
  21. KURNIAWAN DWI YULIANTO
  22. PIETER TANURI
  23. OGROSENO
  24. CHEPPY T WARTONO
Bakal Calon Anggota Komite Eksekutif: 
VERRY MULYADI
DIRK SOPLANIT
REFRIZAL
ESTI PUJI LESTARI
AS.SUKAWIJAYA/YOYOK SUKAWI
H.MARZUKI
JUNI ARDIANTO RACHMAN
ST.DIZA RASYID ALI
HUSNI HASIBUAN
YUNUS NUSI
HASANI ABDULGANI
YESAYAS OKTAVIANUS
SIHAR PH SITORUS
DODI REZA ALEX NOERDIN
GATOT HARIYO SUTEJO
EVA DWIANA
BENHARD LIMBONG
ASVI MAPHILLINDO VOLTA
CHEPPY T WARTONO
BOB HIPPY
M.IQBAL RURAY
PINKY HIDAYATI
MUDDAI MADANG
MAHFUDIN NIGARA
SOPHAN LAMARA
M.A.FATIH CHABANTO
ROBERTHO ROUW
JACKSON ANDRE WILLIAM KUMAAT
PIETER TANURI
KADIR HALID
JOHAR LIN ENG
FARY DJEMY
ADANG GUNAWAN
VICTOR BENNY YT
RHENDIE ARINDRA FERDIAN
R.BAMBANG PRAMUKANTORO
ARIEF PUTRA WICAKSONO
LLANO MAHARDIKA S
EDDY RUMPOKO
ERWIN DWI BUDIAWAN
ANDI RUKMANA KARUMPA
TONNY APRILANI
KURNIAWAN DWI YULIANTO
HINCA IP PANDJAITAN
EDI NURINDA
H.HIDAYAT
PAPAT YUNISAL
MOH SJAHRULLAH HABIBIE
G.ACHMAD SUPRIYANTO
CONDRO KIRONO
GEDE WIDIADE
APUNG WIDIADI
ARI DEWANTO SUTEDI
H.AGUSTIAR SABRAN
MAURICE TUGUIS
UMUH MUCHTAR
SUBARDI
DAVID SULAKSMONO
DJAMAL AZIZ
BUDI SETIAWAN
DEDE SULAEMAN
DUDDY S SUTANDI
ESTINING WULAN HANDAYANI
ASCANUL QOSASI
VIVIN CAHYANI
OGROSENO
REZA ALI

Thursday, September 1, 2016

Daftar Sementara Bakal Calon Ketum & Komite Executive PSSI 2016

Sampai dengan tanggal 31 Agustus 2016 ini, Komite Pemilihan (KP) PSSI masih terus membuka pendaftaran untuk calon ketua umum, calon wakil ketua umum dan Komite Eksekutif (Exco) PSSI yang baru. Para voter PSSI yang tergabung dalam kelompok 85 (K-85) yang diisi oleh anggota PSSI secara resmi telah mendaftarkan Pangkostrad Letnan Jenderal Edy Rahmayadi di sekretariat KP, Jakarta, Rabu (31/8) siang.

Daftar Bakal Calon Ketum PSSI 201, daftar ketum PSSI 2016 pemilihan ketua umum pssi 2016
Daftar Sementara Bakal Calon Ketum & Komite Executive PSSI 2016
Hingga saat ini sudah ada tiga orang yang mendaftar untuk menjadi calon ketum PSSI. Selain Edy, ada juga nama mantan panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, serta pengusaha asal Sulawesi Selatan Erwin Aksa.

"Kami 85 voter sudah merangkum empat formulir yang harus diisi oleh masing-masing voter, dan kami memiliki keinginan yang sama untuk mengusung Pak Edy Rahmayadi. Tentunya, masing-masing voter juga memiliki harapan ataupun calon lain untuk menduduki tempat di Exco PSSI. Semua kami akomodir dan kami serahkan ke KP," kata Iwan Budianto, CEO Arema Cronus yang menjadi perwakilan dari K-85.

Sementara itu, ketua KP Agum Gumelar, mengungkapkan baru Letjend Edy yang menyerahkan berkas formulir persyaratan secara lengkap untuk calon ketum PSSI. "Kami terbuka dan masih menunggu siapa saja yang ingin menjadi calon ketum PSSI hingga tanggal 5 September. Untuk verifikasi keabsahan persyaratan akan dimulai pada 6 September," ucap Agum. 

Seperti diketahui, Kongres Pemilihan ketua umum PSSI bakal digelar di Makassar, 17 Oktober nanti. Ini menjadi tindak lanjut dari hasil Kongres Luar Biasa PSSI yang digelar di Ancol, 3 Agustus lalu.

Berikut daftar sementara bakal calon Ketua Umum dan Exco PSSI:

Formulir A1; Bakal Calon Ketua Umum: 
  1. Edy Rahmayadi
  2. Moeldoko
  3. Erwin Aksa
Formulir A2; Bakal Calon Wakil Ketua Umum:
  1. Joko Driyono
  2. Iwan Budianto
  3. Tonny Apriliani
  4. Erwin Aksa
  5. Andi Rukman Karumpa
Formulir A3; Bakal Calon Anggota Exco:
  1. Very Mulyadi
  2. Gusti Randa
  3. Joko Driyono
  4. Pieter Tanuri
  5. Yunus Nusi
  6. Ferry Paulus
  7. Yoyok Sukawi
  8. Umuh Muchtar
  9. Gede Widiade
  10. David Sulaksmono
  11. drh.H Chaidir
  12. Johar Ling Eng
  13. Dirk Soplanit
  14. Marzuki
  15. Gatot haryo Tejo
  16. Dr Hidayat
  17. Peter Kalakmabin
  18. Herdiat
  19. Juni A. Rachman
  20. Muddai Maddang
  21. Refrizal
  22. Papat Yunisal
  23. Dwi Iriyanto
  24. Jackson Kumaat
  25. Maurice Tuguis
  26. Achsanul Kosasih
  27. Agus Santoso
  28. Ari Sutedi
  29. Aven Hinelo
  30. Budiman Dalimunthe
  31. Daconi Khotob
  32. Jamal Aziz
  33. Dodik Wijanarko
  34. Sabarudin Labamba
  35. Sumirlan
  36. Edi Nurinda
  37. Efendi Gazali
  38. Fahmi Fikroni
  39. Fahmi Hakim
  40. Hadiyandra
  41. Haruna Soemitro
  42. Hasani Abdul Gani
  43. Iwan Budiawan
  44. Vivin Sungkono Cahyadi
  45. Budi Setiawan
  46. Sukur Mandar

Friday, August 12, 2016

Ajang Pendaftaran Pemilihan Ketum PSSI 2016

Saat ini PSSI sedang mengadakan pemilihan ketua umum PSSI 2016 – 2021. Pemilihan tersebut akan diputuskan pada Kongres Luar Biasa (KLB) tanggal 17 Oktober 2016. Dan rencananya akan diadakan di Makassar. Sedangkan pendaftaran calonnya sudah dimulai 22 Agustus 2016. Dalam Kongres Luar Biasa itu akan diagendakan untuk memilih pengurus dan anggota komite eksekutif PSSI periode 2016-2021 termasuk ketua umum dan dua wakil ketua umum.

Ketua umum PSSI 2016, Ketua umum PSSI yang baru, Ketua umum PSSI
Informasi Pendaftaran Pemilihan Ketum PSSI 2016
Hal tersebut ditegaskan oleh Hinca Pandjaitan, selaku Acting president PSSI pada tanggal 11 Agustus 2016 di kantor PSSI Rasuna Office Park, Kuningan, Jakarta. Ia menyebutkan bahwa pendaftaran calon Ketua umum PSSI akan berlangsung 22 Agustus sampai 5 September 2015. Syaratnya tentu saja bahwa yang dicalonkan atau yang mencalonkan diri harus anggota PSSI. Untuk memverifikasi para calon calon yang mendaftar akan ditugaskan kepada Komite Pemilihan (KP) yang diketuai oleh Agum Gumelar. Waktu yang dibutuhkan dalam proses verifikasi adalah selama satu minggu mulai dari tanggal 5 September sampai 11 September 2016.Jika demikian tidak menuntup kemungkinan Kongres Luar Biasa dimajukan dengan waktu yang singkat. Jika memang ada calon yang dinyatakan tidak lolos verifikasi, calon tersebut memiliki hak untuk mengajukan banding kepada Komite Banding Pemilihan (KBP), yang diketuai oleh Erick Thohir dari tanggal 12 September sampai 16 september 2016. Setelah tanggal 17 dan 18 September 2016 Komite Banding akan melaksanakan rapat pleno dan keesokan harinya barulah diumumkan secara final nama nama calon anggota Komite Executive.

Hinca menginfokan bahwa nanti mulai tanggal 19 September sampai 17 Oktober 2016, diberikan durasi waktu untuk berkampanye yang isinya adalah memberikan visi dan misi jika terpilih nanti

Untuk tertarik dan ingin melakukan pendaftaran, bisa iambil formulir pendaftaran di kantor Agum Gumelar, daerah Jalan Diponegoro (Kantor Pepabri) Jakarta Pusat atau download di website PSSI di pssi.org setelah tanggal 22 Agustus 2016.

PSSI meyakini akan banyak sosok yang muncul untuk mengajukan diri sebagai calon ketua umum PSSI periode 2016-2021, yang sebelumnya dijabat oleh La Nyalla Mattalitti. PSSI berpendapat bahwa semakin banyak yang mendaftar maka akan semakin bagus. Dan ini artinya, semakin banyak yang ingin memajukan sepakbola Indonesia.