Format kompetisi sepak bola Indonesia selalu berubah. Sejak tahun 1930-an pun sebenarnya pertarungan sepak bola ini sudah membentuk ratusan klub sepak bola dan berikut ini adalah sejarah Liga sepak bola di Indonesia.
![]() |
Liga Sepak Bola Indonesia |
1931-1994 Perserikatan
Pada tahun 1931, PSSI membentuk kompetisi sepak bola amatir yang dikenal dengan sebutan Perserikatan. Perlombaan ini melibatkan ratusan klub di Indonesia yang dikelola Pemerintah Daerah dan dibagi menjadi beberapa tingkatan. Juara pertama Perserikatan merupakan VIJ Jakarta yang merupakan cikal bakal Persija Jakarta. Kompetisi ini bertahan hingga musim 1993-94 yang dijuarai Persib Bandung.
1979-1994 Galatama
Format Liga Sepak Bola Utama (Galatama) merupakan kompetisi semi profesional pertama yang diadakan di Indonesia. Galatama pertama kali diperkenalkan pada tahun 1978-1979. Galatama bermain dalam 1 divisi saja kecuali pada musim 1983 dan 1990 terdiri dari 2 divisi. Galatama merupakan pioner kompetisi semi-professional dan professional di Asia selain Liga Hong Kong.
Klub-klub yang berada di pertandingan ini berdiri sendiri dan tidak mengandalkan pendapatan daerah. Sayangnya minimnya animo penonton membuat Galatama sulit berkembang. Pamor kompetisi ini kalah dengan liga perserikatan yang mengusung fanatisme kedaerahaan.
Juara pertama Pertarungan Galatama waktu itu adalah Warna Agung. Pertarungan ini meninggalkan sejarah pada musim 1993-1994 sejalan dengan dibentuknya Liga Indonesia yang merupakan penggabungan kompetisi Perserikatan dan Galatama.
1994-2007 Liga Indonesia
Di tahun 1994, PSSI memadukan fanatisme yang ada di perserikatan dan profesionalisme yang dimiliki Galatama. Format tersebut bernama Liga Indonesia, Harapannya tentu saja untuk meningkatkan kualitas sepak bola Indonesia. Kejuaraan ini terdiri dari empat tingkatan yakni Divisi Utama, Divisi I, II, dan III. Tim pertama yang menjuara kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia adalah Persib Bandung. Liga Indonesia beberapa kali mengalami pergantian format dan jumlah peserta.
Berikut format Liga Indonesia sejak musim 1994-1995
- Musim 1994-1995: 34 tim, dengan pembagian dua wilayah, Barat dan Timur
- Musim 1995-1996: 31 tim, dengan pembagian dua wilayah, Barat dan Timur
- Musim 1996-1997: 33 tim, dengan pembagian tiga wilayah, yakni Barat, Tengah, Timur
- Musim 1997-1998: 31 tim, dengan pembagian tiga wilayah, yakni Barat, Tengah, dan Timur. (Kejuaraan ini sempat dihentikan karena situasi politik dan ekonomi di Indonesia waktu itu tidak memungkinkan melanjutkan kompetisi)
- Musim 1998-1999: 28 tim, dengan pembagian tiga wilayah, yakni Barat, Tengah, dan Timur.
- Musim 1999-2000: 28 tim, dengan pembagian dua wilayah, yakni Barat dan Timur
- Musim 2001: 28 tim, dengan pembagian dua wilayah, yakni Barat dan Timur
- Musim 2002: 24 tim, dengan pembagian dua wilayah, yakni Barat dan Timur
- Musim 2003: 20 tim, Tanpa pembagian wilayah
- Musim 2004: 18 tim, tanpa pembagian wilayah
- Musim 2005: 28 tim, dengan pembagian dua wilayah, yakni Barat dan Timur
- Musim 2006: 28 tim, dengan pembagian dua wilayah, yakni Barat dan Timur
- Musim 2007-2008: 36 tim, dengan pembagian dua wilayah, yakni Barat dan Timur. Kejuaraan kali ini berjalan tidak sesuai waktu yang direncanakan. Dimulai pada 10 Februari 2007 dan berakhir 10 Februari 2008.
2008-2011 Indonesia Super League (ISL)
Pada tahun 2008, PSSI mengadakan kejuaraan dengan format Indonesia Super League (ISL) sebagai liga sepak bola profesional pertama di Indonesia. Rencananya adalah untuk menggantikan Divisi Utama sebagai kompetisi dengan kasta tertinggi. PSSI juga melakukan seleksi yang cukup ketat bagi tim-tim yang akan berpartisipasi di ISL, termasuk standar stadion, sisi finansial, dan profesionalitas dari tim tim yang akan bermain.
Namun kompetisi ISL sukses diselenggarakan hanya selama 3 tiga musim saja, yaitu musim 2008-2009, 2009-2010, dan 2010-2011. Hanya diikuti oleh 18 klub tanpa pembagian wilayah. Masalah terjadi pada musim 2008-2009 saat muncul Liga Primer Indonesia (LPI) dan tiga tim (Persema Malang, Persibo, Bojonegoro, PSM Makassar), Mereka memutuskan untuk membelot di tengah jalan. Walaupun demikian kompetisi tetap berjalan dan diikuti hanya 15 klub. Saat itu Persipura menjadi tim yang paling banyak meraih gelar pada kompetisi ini. Mutiara Hitam setidaknya dua kali mengangkat torfi juara, yakni 2008/09 dan 2010/11. Sedangkan Arema FC merebut gelar juara 2009/10.
2011 Liga Primer Indonesia (LPI)
Pada tahun 20 11 tepatnya tanggal 8 Januari 2011, LPI diselenggarakan oleh Konsorsium PT Liga Primer Indonesia yang dimotori oleh pengusaha Arifin Panigoro. LPI memang tidak berafiliasi dengan PSSI sehingga menjadi ajang tandingan terhadap Liga Super Indonesia (ISL) yang diselenggarakan oleh PSSI.
Kompetisi ini diikuti oleh 19 klub yang mengandalkan dana bantuan dari konsorsium dan tidak tergantung pada dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
FIFA sempat menganggap LPI sebagai breakaway league. Namun dikarenakan seringnya kisruh di tubuh PSSI dan dibentuknya Komite Normalisasi (KN) PSSI oleh FIFA, KN kemudian memutuskan untuk mengakui secara resmi LPI sebagai liga yg berjalan di bawah pengawasan PSSI.
LPI hanya menyelesaikan putaran pertama saja. Selanjutnya, klub-klub LPI mencoba masuk ke kompetisi resmi PSSI melalui jalur merger dengan klub-klub yang selama ini telah menjadi anggota resmi PSSI.
2011 Liga Pro
Akhirnya Komite Kompetisi PSSI telah memutuskan untuk membagi liga profesional musim depan menjadi dua level. Level I dihuni oleh 32 tim yang akan dibagi dalam dua wilayah, sedangkan level II dihuni 48 tim yang dibagi 4 grup.
Menurut Ketua Komite Kompetisi, Sihar Sitorus, tim-tim yang akan bertanding di level I terdiri atas 18 klub warisan Liga Super Indonesia (ISL) plus 14 klub yang memiliki badan hukum berupa perseoran terbatas (PT).
No comments:
Post a Comment